Tahapan Teknis Pengaturan Kerja Tukang Bangunan Profesional
Dalam penerapan pembangunan, kita membutuhkan kerja sama yang bagus di antara karyawan/tukang, pengawas dan Anda pemilik rumah. Pekerjaan dikerjakan secara berkaitan berdasar formasi gagasan kerja.
Karenanya, diperlukan management project yang mengendalikan keseluruhnya proses
dan tingkatan pembangunan.
Tetapi, tidak seluruhnya pekerjaan ditangani secara berurut, ada banyak
pekerjaan yang dapat dilaksanakan secara bertepatan dan ada yang perlu ditangani
secara berganti-gantian.
Pengetahuan mengenai ini akan sangat berharga untuk Anda yang
menggunakan tukang harian, untuk menghindar ada tukang yang tidak bekerja
sedang anda masih bayar gajinya per-hari.
Berikut tehnis penataan pekerjaan tukang :
Pekerjaan yang dapat ditangani secara bertepatan Berikut beberapa pekerjaan yang dapat ditangani secara bertepatan, contoh :
Saat seorang tukang batu kerjakan fondasi, beberapa tukang yang lain dapat membuat tulangan pembesian untuk sloof dan kolom beton.
Saat tukang batu menempatkan batu bata, tukang kayu dapat mempersiapkan
begisting untuk kolom ringkas, kolom susunan, dan balok. bisa mempersiapkan konstruksi untuk kuda-kuda.
Saat tukang kayu bekerja di atas menempatkan genteng, tukang batu dapat
kerjakan plesteran.
Pekerjaan yang dapat ditangani secara berganti-gantian Berikut beberapa pekerjaan yang dapat ditangani secara berganti-gantian, contoh:
Pekerjaan penempatan bata ditangani secara berganti-gantian dengan
pengecoran kolom beton.
Pekerjaan penempatan plafon dilaksanakan secara berganti-gantian dengan
penempatan instalasi listrik.
Pekerjaan penempatan instalasi air dilaksanakan berganti-gantian dengan pekerjaan
plesteran.
Beberapa pekerjaan yang dapat ditangani secara berurut
Berikut beberapa pekerjaan yang dapat ditangani secara berganti-gantian, contoh:
Penempatan sloof beton dilaksanakan sesudah penempatan fondasi batu
Pekerjaan plesteran ditangani sesudah penempatan bata. dan lain-lain.
Kecuali harus mengenal kelompok pekerjaan di atas, Anda pun harus pintar
pilih tukang yang eksper, karena yang tentukan kualitas dan kerapian rumah anda ialah beberapa tukang bangunan. Kekeliruan saat menentukan tukang akan membuat hasilnya menyebalkan dan ini umum terjadi pada project pembuatan rumah individu. Sebaiknya bila saat sebelum
memilih untuk mengaryakan tukang bangunan, Anda sudah mendapatkan
referensi dari orang yang pernah mengaryakan mereka atau menyaksikan
mereka bekerja pada tempat lain.
Berikut sejumlah ciri-ciri tukang yang ahli :
o Memiliki ketrampilan membaca gambar kerja tehnis
o Pakar dalam sektor yang diakerjakan.
o Loyalitas dalam jaga kualitas dan kerapian.
o Dapat bekerja bersama dengan tukang yang lain.
o Gampang dikasih keterangan seperti yang anda diharapkan.
o Irit dalam pemakaian material / bahan bangunan.
o Sanggup menangani persoal di atas lapangan.
o Rajin dan cepat dalam bekerja, dan rapi hasil kerjanya.Sesudah memperoleh opsi ke siapa Anda memberikan pekerjaan pembangunan, tingkatan seterusnya, anda wajib melakukan perundingan apa
akan memakai mekanisme gaji harian atau boyongan.
Berikut perbedaan di antara mekanisme harian dengan mekanisme borongan :
o Gaji mekanisme borongan tambah murah daripada harian.
o Karyawan boyongan kadang kurang memerhatikan kerapian, karena ingin
percepat waktu usai.
o Karyawan harian kadang bekerja dengan lambat, untuk perbanyak
jumlah hari kerja.
o Karyawan harian dapat semakin irit bila anda dapat lakukan pemantauan
setiaphari.
o Karyawan borongan dapat bekerja rapi bila anda lakukan pemantauan ketat.
Tentu saja anda harus mengenal lebih dulu tata langkah dan tingkatan dan
kelompok pekerjaan.
Jika hasil yang kurang memberikan kepuasan dan anda harus memilih untuk
menghentikan, karyawan harian lebih gampang dihentikan. Seterusnya, bila anda memilih untuk menggunakan mekanisme gaji harian, anda harus pintar membaca pekerjaan dan keperluan anda pada karyawan.
Ada beberapa macam pekerjaan yang membutuhkan banyak karyawan dan ada yang cuman membutuhkan sedikit karyawan. Kecuali menggunakan tukang pakar, anda pun membutuhkan tenaga pembantu (kenek), agar lebih irit anda dapat memakai rumus satu kenek untuk dua tukang dan rumus hasil rerata satu karyawan per-hari seperti berikut :
o Pasangan batu fondasi : 3 m³ - 4 m³
o Pasangan bata : 3 m³ - 5 m³
o Plesteran dinding : 3 m³ - 4 m³
o Penempatan plafon : 7 m³ -10 m³
o Pengecatan : 17 m³ - 20 m³
Dengan ketahui rumus di atas anda dapat putuskan apa akan menggunakan tukang harian atau mungkin boyongan. Tetapi ada langkah yang lebih gampang khususnya untuk anda yang repot dan cuman punyai sedikit waktu, berikan saja pekerjaan rumah anda ke seorang kontraktor yang anda yakin dan sudah anda kenali hasil kerjanya, anda tinggal menanti hasilnya, gampang kan?
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.